Jenis Modem,Kegunaan,dan Cara Settingnya
modem ,kegunaan,dan cara settingnya
jenis
PERANGKAT UNTUK BERINTERNET
c133azte
HTT_800
Terbatasnya jaringan telepon kabel memberi alternatif pilihan untuk menggunakan telepon tanpa kabel untuk berinternet. Perangkat telepon CDMA ( code divisiom multiple access) dilengkapi dengan modem 2000 1X yang bisa untuk internet dengan menggunakan kabel data dengan kecepatan samapi dengan 115 Kbs. Dengan RUIM, perangkat ini bisa diganti-ganti nomer CDMA ( Flexi, Starone, Esia, Fren)
Peluang ini di respon oleh perusahaan telekomunikasi salah satunya Neotel dari Korea Selatan untuk memproduksi telepon dan perangkat CDMA. Dibarengi dengan hadirnya empat perusahaan penyedia jaringan CDMA yaitu PT. Telkom dengan produk Flexi, PT. Indosat dengan StarOne, PT. Mobile 8 dengan produknya Fren, dan PT. Bakrie Telecom dengan Eisia yang tiga tahun belakangan ini berkembang pesat.
Jika dirumah belum ada jaringan telepon kabel, selain berlangganan RT/RW NET, kita bisa menggunakan perangkat CDMA tersebut, atau menggunakan Modem CDMA USB, Terminal HTT800 yang juga ditambah fiture untuk disambung ke Faximile analog ( Bukan Faximile CDMA ) bisa dipararel dan bisa disambung ke PABX wartel.
Saya akan coba sharing pengalaman menggunakan beberapa perangkat CDMA diatas untuk bisa digunakan internet dirumah.
TERMINAL NEOTEL HTT800
HTT_800 Perangkat ini sudah terintegrasi dengan modem standar 33600 bps didalamnya, defaul driver modem udah ada di semua Windows. Bisa digunakan untuk pararel telpon sampai dengan 4 buah, bisa untuk mengirim dan menerima Fax dengan faximile analog ( Fax biasa ) bukan Faximile CDMA yang mahal itu, terus bisa disambung ke PABX jadi bisa digunakan untuk wartel. Cara penggunaannya dan cara settingnya kamu bisa lihat disini
Handphone dan Telepon Portable Rumah CDMA.
Bisa digunakan untuk koneksi ke internet dengan menggunakan kabel data sesuai merek dan type handphone. Telepon portable punya flexi juga bisa digunakan dengan menggunakan kabel RS232 com atau USB. Kita masukan driver kabel dulu ke komputer, baru menseting jenis modemnya. Jika pakai handphone driver yang dipilih jenis Modem CDMA 2000 1X, dan jika menggunakan telepon portable bisa CDMA 2000 1X atau modem standar 33600 bps. Tegantung merek dan petunjuk perangkat masing-masing. Driver kabel bisa download dari Nokia, Neotel. Juga bisa menggunakan bluetooth yang ada pada pesawat. Drivernya tinggal klik aja
USB Modem CDMA Venus.
venus modem Perangkat ini praktis sekali, tinggal colokin ke USB port komputer bisa dipakai internet. Dengan RUIM sistem, jadi nomer provider bisa diganti-ganti dengan nomer-nomer CDMA. ( Flexi, Fren, Eisia, Starone ). Disertai dengan CD software dan program bisa digunakan untuk SMS, telpon dari komputer, edit phonebook. Jadi lengkap untuk bisa dipakai di laptop dan bisa dibawa kemana-mana selama signal bisa di dapat. Settingan internet juga otomatis, dimana signal provider CDMA yang ada di sekitar kita langsung diset otomatis, termasuk usernama, dan password. Enak dan praktis kan. Kita gak usah repot lagi untuk memasukan nomor dial, username dan password.
TARIF INTERNET PROVIDER CDMA
Sistem tarif data untuk internet biasanya ada dua jenis yaitu menggunakan ukuran volume yang di pergunakan disbut dengan volumebased. Dan menggunakan sistem lamanya kita koneksi ke provider yang dinamakan timebased. Ada keuntungan dalam pengenaan sistem tersebut, tinggal kita sesuaikan dengan kegunaan kita. Jika kita banyak menggunakan internet untuk download atau membuka file-file ukuran besar seperti video kita bisa menggunakan timebased. Tetapi sebaliknya jika kita cuman buka email, ngeblog kita bisa menggunakan volumebased. Provider juga menyediakan berupa peket, yang masing-masing dengan karakternya sendiri-sendiri.
OPERATOR FWA
1. Esia (www.esia.co.id)
Esia menggunakan pengenaan tarif timebased Rp.250/menit
2.STAR ONE (www.mystarone.com)
a.Prabayar
-Rp.1,-/kb utk skema volume based
-Rp.75,-/menit utk skema time based
b.Prabayar Ngorbit
-Rp.1,-/kb utk skema volume based
-Rp.50,-/menit utk skema time based.
NB.Tarif sdh termasuk PPN
Pasca Bayar
-Rp.0,9,-/kb utk tarif regular volume based
-Rp.49.000/bulan utk paket s.d 350MB
-Rp.99.000/bulan utk paket 1GB
3.Telkom Flexi (www.telkomflexi.com)
-Trendy (prabayar)
Rp.5,-/kb trmsuk PPN utk tarif regular volume based.
-Rp.165/menit utk skema time based menggunakan akses 080989999(telkomnet instant)
-Classy (pasca bayar)
Rp.3,-/kb utk volume based dan timebased telkomflexi-time
4. Mobile 8 (www.mobile-8.com)
Fren mengenakan tarif untuk prabayar Rp.0,1/Kb. Untuk pascabayar disediakan beberapa paket fren.
Hepi mematok Rp.2,2/Kb.
4. Sampoerna Telecom (http://internet.sampoernatelekom.com)
Dengan menggunakan timebased Ceria mematok Rp.100.000 perbulan/unlimited. Atau paket Rp.30.000 dalam 30 jam. Rp. 60.000 dalam 60 jam. Dengan menggunakan telepon yang dikeluarkan oleh ceria, belum RUIM.
5. Natrindo Telepon Seluler (www.axisworld.co.id)
Axis memasang tarif Rp. 0,1 /Kb untuk 10 MB pertama dan selanjutnya Rp.1/Kb.
Catatan :
Untuk settingan di modem CDMA di pilihan Advanced, Extra Initialization commands kau tambahin " at+crm=0" ya, biar stabil dan OK.
Dengan membandingkan tarif tersebut diatas, kamu bisa menentukan provider mana yang digunakan dan disesuaikan dengan perangkat yang kita punya. Untuk yang menginginkan satu untuk semua, pilihannya jatuh pada Neotel HT800. Contact/sms : 081325663636.
Semoga kendala tentang tidak adanya jaringan telepon kabel di rumah yang memang belum terjangkau oleh Telkom kita bisa tetap bisa melek tehnologi dengan berinternet menggunakan perangkat CDMA yang kita punyai diatas, atau dengan menggunakan RT/RW Net disekitar kita. Dengan demikian informasi yang uptodate tetep bisa kita dapat sehingga informasi penting dapat kita akses dimana saja.
Selamat berinternet dan selamat mencoba..
Senin, 17 Agustus 2009
Diposting oleh pindyana di 21.40 0 komentar
Topologi Jaringan Local LAN (Local Area Network Topology)
Jaringan Lokal (LAN) untuk Keperluan Informasi Dan Komunikasi Dengan jaringan komputer, setiap pekerjaan diharapkan dapat selesai dengan cepat. Jaringan komputer mampu menghubungkan komputer dengan komputer lainnya. Salah satu jaringan komputer adalah internet. Internet merupakan teknologi jaringan raksasa yang telah menjadi realitas dalam kebutuhan informasi dan komunikasi jutaan manusia di dunia ini. Dalam
Topologi Jaringan Tree Network (Jaringan Pohon)
e. Bus Network Konfigurasi
dikenal dengan istilah bus-network, yang cocok digunakan untuk daerah yang tidak terlalu luas. Setiap komputer (setiap simpul) akan dihubungkan dengan sebuah kabel komunikasi melalui sebuah interface. Setiap komputer dapat berkomunikasi langsung dengan komputer ataupun peralatan lainnya yang terdapat didalam network, dengan kata lain, semua simpul mempunyai kedudukan yang sama. Dalam hal ini, jaringan tidak tergantung kepada komputer yang ada dipusat, sehingga bila salah satu peralatan atau salah satu simpul mengalami kerusakan, sistem tetap dapat beroperasi. Setiap simpul yang ada memiliki address atau alam sendiri. Sehingga untuk meng-access data dari salah satu simpul, user atau pemakai cukup menyebutkan alamat dari simpul yang dimaksud.
Topologi Jaringan Bus Network Konfigurasi
f. Plex Network (Jaringan Kombinasi)
Merupakan jaringan yang benar-benar interactive, dimana setiap simpul mempunyai kemampuan untuk meng-access secara langsung tidak hanya terhadap komputer, tetapi juga dengan peralatan ataupun simpul yang lain. Secara umum, jaringan ini mempunyai bentuk mirip dengan jaringan bintang. Organisasi data yang ada menggunakan de-sentralisasi, sedang untuk melakukan perawatan, digunakan fasilitas sentralisasi
Topologi jaringan Plex Network (Jaringan Kombinasi)
Diposting oleh pindyana di 21.34 0 komentar
cara setting IP andress dalam komputer jaringan
Setting IP Address pada Linux Debian
Langkah-langkah Setting IP :
~ Pastikan computer memiliki LAN card
~ Klik Application pada Taskbar
~ Pilih System tools รจ Network tools
~ Akan muncul kotak dialog Network tool
~ Konfigurasikan Network device eth0
~ Masukkan IP Address, Subnet Mask, dan Gateway
~ Klik OK
~ Masuk ke root terminal
~ Ketikkan ping [IP Address]
~ Apabila computer dapat mengenali IP Addressnya sendiri berarti setting IP telah berhasil.
Diposting oleh pindyana di 21.30 0 komentar
Troubleshooting dalam Modem Internet
Mac OS X: Troubleshooting a cable modem, DSL, or LAN Internet connection
* Last Modified: July 20, 2009
* Article: TS1317
* Old Article: 106749
Symptoms
Mac OS X includes all the applications you need to access and use the Internet right away. But if your Internet connection doesn't seem to work, the following steps can get you back online. Tip: If you connect via PPPoE, follow the steps for PPPoE connections instead.
Products Affected
Mac OS X 10.4, Mac OS X 10.3, Mac OS X 10.2, Mac OS X 10.1, AirPort, Mac OS X 10.5
Resolution
If you're on a local area network
Contact your network administrator instead of an Internet service provider (ISP). Information specific to modems may not apply to LAN users. LAN users may have hubs, switches, routers, or connection pods that cable and DSL users may not have.
If you use AirPort
Simplify the troubleshooting procedure by temporarily removing the base station from your network. Set up one computer to connect directly to your DSL or cable modem using the steps below. After re-establishing service to the computer, see the AirPort section below. Alternatively, troubleshoot from a more AirPort-specific perspective with the AirPort Troubleshooting Guide.
Check all cables and power supplies
Make sure all the cables related to the modem are plugged in and firmly inserted. This includes the modem's power cord, the cable from the modem to the computer, and the cable from the modem to the outlet. To be sure a connector is properly inserted, disconnect and reconnect it. Check to see if the cables have been cut, chewed, or otherwise damaged.
If you have any hubs or routers, check their cables and power supplies. If you have more than one power supply available for a type of hub or router, try swapping the power supplies. A defective power supply may affect network traffic.
Reset/power cycle modem hardware
Cycle the power on your DSL or cable modem by turning it off for a few minutes then turning it back on. Some ISPs recommend you unplug the modem's power cord. This is required if the modem does not have a power button. If the modem has a reset button, you can try it before or after cycling the power.
Note: If you have phone service through your ISP (such as Voice over IP services, or VoIP), power cycling your modem may temporarily interrupt that service. You may need to contact your ISP in order to restore your phone service if your modem is reset or powered off. You should ensure that you have alternative means to contact your ISP (such as a cell phone), to avoid unnecessary delays in restoring your Internet or phone service. Some broadband devices, such as cable modems with VoIP features, may include a battery that provides device power in the event of a power loss. If you have a device such as this, be sure to also disconnect the device's battery for at least 30 seconds after disconnecting the power cable.
Check indicator lights on the modem
First, check to see if the DSL or cable modem has a "standby" light or button. Some popular modems may not connect to the Internet when in standby mode. If applicable, be sure the modem is not in standby mode.
Other indicator lights can provide useful information about cabling connections. A light named "Cable" or "Online," for example, indicates whether the ISP's network is available. A "PC" or "link" light indicates whether the hardware connection between the computer and modem is good. A positive link light almost always indicates that the Ethernet ports on each device are working properly, and thus a positive link light makes it very unlikely that an Ethernet port failure is causing the issue.
Tip: If the lights on your modem vary only between on and off and do not change color, then a "positive" light is one that is on. If the lights on your modem change color, a green light is more likely to mean positive than yellow or red.
If your link light is positive, skip to the Check Network preferences settings section. If there is no link, try modem and Ethernet hardware troubleshooting.
Broadband modem and Ethernet hardware troubleshooting
If the link light is off after you checked your cables and cycled the power, you need to re-establish the link before continuing. If your computer came with an Apple Hardware Test CD, use it to check for any issues with your hardware. If nothing is found, contact your Internet service provider. They may be able to remotely test your modem to see if it has failed. If nothing is found with the modem, replace the Ethernet cable, since it is the most easily replaced component.
If replacing the Ethernet cable does not establish the link, you will need a third Ethernet device to determine whether the computer or modem is failing to link. The third device could be a simple ("dumb") Ethernet hub with link lights (an inexpensive 10BASE-T hub found at any computer store will do), an Ethernet switch with link lights, another computer, a router, or a wireless base station.
When using a hub or switch to test, simply connect both the computer and modem to the hub or switch, then check the link lights on the hub or switch to see which of the other devices is not connecting. If you use another computer (Mac or PC) to test, check to see if the other computer has an Ethernet link light (many do not). If there is no link light on the computer, set up a file sharing connection to verify connectivity. If you use a router or base station to verify connectivity, connect as instructed in the device's documentation. If the router or base station has link lights, you may use the simple link light test.
If you are not able to use this type of test, do whichever of the following is more convenient for you: either exchange your modem with your Internet service provider or take the computer somewhere else where you make sure it works, for example, a neighbor, school, work, and so forth.
Be sure that your software settings are correct, as described in the Check Network preferences settings section below.
If you still cannot connect, you may have a DNS issue. Your Internet service provider's DNS service may not be working, or you did not configure it correctly.
If you still cannot connect and your cable modem link light is positive, but you haven't replaced the Ethernet cable yet, substitute a new or known-good Ethernet cable for the one you have been using.
Check Network preferences settings
Use Network preferences to verify your TCP/IP settings and that Built-in Ethernet is your primary network interface.
Follow these steps if you are using Mac OS X v10.5:
1. From the Apple menu, choose System Preferences.
2. From the View menu, choose Network
3. Be sure that "Built-in Ethernet" has not the status Inactive listed below the entry in the list of network ports.
4. Make sure Built-in Ethernet is the selected, or primary, network interface: Click the action button (gear icon) below the list of network port and choose "Set Service Order...".Services can be dragged to change order. Services are listed with descending priority.
5. Select a network port in the list of port to configure it.
6. Click Advanced..., then click the TCP/IP tab.
7. Follow your ISP's instructions for setting up this pane. For more information, see Mac OS X: How to Connect to the Internet With Cable or DSL.
8. Click OK when finished.
9. If you have made any changes, click Apply Now.
Follow these steps if you are using Mac OS X v10.4:
1. From the Apple menu, choose System Preferences.
2. From the View menu, choose Network.
3. Choose Active Network Ports from the Show pop-up menu.
4. Be sure that the checkbox for "Built-in Ethernet" is selected.
5. Drag Built-in Ethernet to the top of the Port Configurations list to make it the preferred, or primary, network interface.
6. Choose "Built-in Ethernet" from the "Show" pop-up menu.
7. Click TCP/IP.
8. Follow your ISP's instructions for setting up this pane. For more information, see Mac OS X: How to Connect to the Internet With Cable or DSL.
9. If you have made any changes, click Apply Now.
Sharing the connection
If you have two or more computers trying to share an Internet connection, make sure your network is set up properly. You need to know if your ISP provides only one IP address or if it provides multiple IP addresses. If only one IP address is used, you must have a network router capable of sharing the connection, also known as network address translation (NAT) or "IP masquerading." Check the documentation that came with your router for setup information. Check with the person who set up your network, or with the router manufacturer for assistance.
An AirPort Base Station can share a connection with wireless clients.
Additional steps for AirPort
1. After successfully connecting to the Internet with the computer, disconnect the modem from the computer.
2. Unplug power cords for both the modem and the base station.
3. Connect the base station to the modem.
4. Plug the modem back in first, then the base station, and wait for the base station's indicator lights to cycle through their startup routine.
5. Start up a computer, and try to connect to the Internet using the base station. If you cannot, use the AirPort Setup Assistant (/Applications/Utilities/) to copy your computer's network setting to the base station. If you have an advanced network setup, you may need to use AirPort Admin Utility instead.
Get help from your ISP
If you have not resolved the issue with the steps above, contact your Internet service provider.
Diposting oleh pindyana di 21.29 0 komentar
Cara Setting DNS Server
Konsep & Cara Kerja DNS
DNS (Domain Name System) adalah suatu system yang mengubah nama host (seperti linux.or.id) menjadi alamat IP (seperti 64.29.24.175) atas semua komputer yang terhubung langsung ke Internet. DNS juga dapat mengubah alamat IP menjadi nama host.
DNS bekerja secara hirarki dan berbentuk seperti pohon (tree). Bagian atas adalah Top Level Domain(TLD) seperti COM, ORG, EDU, MIL dsb. Seperti pohon DNS mempunyai cabang-cabang yang dicari dari pangkal sampai ke ujung. Pada waktu kita mencari alamat misalnya linux.or.id pertama-tama DNS bertanya pada TLD server tentang DNS Server yang melayani domain .id misalnya dijawab ns1.id, setelah itu dia bertanya pada ns1.id tentang DNS Server yang bertanggung jawab atas .or.id misalnya ns.or.id kemudian dia bertanya pada ns.or.id tentang linux.or.id dan dijawab 64.29.24.175
Sedangkan untuk mengubah IP menjadi nama host melibatkan domain in-addr.arpa. Seperti domain lainnya domain in-addr.arpa pun bercabang-cabang. Yang penting diingat adalah alamat IP-nya ditulis dalam urutan terbalik di bawah in-addr.arpa. Misalnya untuk alamat IP 64.29.24.275 prosesnya seperti contoh linux.or.id: cari server untuk arpa, cari server untuk in-addr.arpa, cari server untuk 64.in-addr.arpa, cari server 29.64.in-addr.arpa, cari server untuk 24.29.64.in-addr.arpa. Dan cari informasi untuk 275.24.29.64.in-addr.arpa. Pembalikan urutan angkanya memang bisa membingungkan.
DNS Server di Linux
DNS Server di linux biasanya dijalankan oleh program yang bernama named. Program ini merupakan bagian dari paket bind yang dikoordinasikan oleh Paul Vixie dari The Internet Software Consortium. Biasanya program ini terletak di /usr/sbin/named dan dijalankan pada waktu booting dari /etc/rc.d/init.d/named start. Agar named dijalankan pada setiap booting masukkan named ke daftar server yang harus distart dengan menggunakan ntsysv.
File Konfigurasi
File konfigurasi untuk named adalah /etc/named.conf yang seperti biasa adalah text file. Format file ini seperti format program C atau Pascal yakni tiap perintah diakhiri dengan ';' dan blok perintah di kurung dengan '{' dan '}'. Ada beberapa blok yang sering digunakan yaitu:
options
untuk mengatur konfigurasi server secara global dan menentukan default
zone
untuk mengatur konfigurasi zona DNS
Caching Only DNS Server
Caching Only DNS Server akan mencari jawaban dari pertanyaan DNS dan mengingat jawabannya ketika anda bertanya lagi. Ini akan mempersingkat waktu tunggu pada pertanyaan DNS berikutnya terutama jika anda menggunakan koneksi yang lambat seperti modem.
Diposting oleh pindyana di 21.13 0 komentar
troubelshooting dalam tcp/ip
MORE INFORMATION
TCP/IP troubleshooting tools The following list shows some of the TCP/IP diagno...
TCP/IP troubleshooting tools
The following list shows some of the TCP/IP diagnostic tools that are included with Windows XP:
Basic tools
* Network Diagnostics in Help and Support
Contains detailed information about the network configuration and the results of automated tests.
* Network Connections folder
Contains information and configuration for all network connections on the computer. To locate the Network Connections folder, click Start, click Control Panel, and then click Network and Internet Connections.
* IPConfig command
Displays current TCP/IP network configuration values, updates, or releases, Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) allocated leases, and display, register, or flush Domain Name System (DNS) names.
* Ping command
Sends ICMP Echo Request messages to verify that TCP/IP is configured correctly and that a TCP/IP host is available.
Advanced tools
* Hostname command
Displays the name of the host computer.
* Nbtstat command
Displays the status of current NetBIOS over TCP/IP connections, updates the NetBIOS name cache, and displays the registered names and scope ID.
* PathPing command
Displays a path of a TCP/IP host and packet losses at each router along the way.
* Route command
Displays the IP routing table and adds or deletes IP routes.
* Tracert command
Displays the path of a TCP/IP host.
To view the correct command syntax to use with each of these tools, type -? at a command prompt after the name of the tool.
Windows XP Professional tools
Windows XP Professional contains the following additional tools:
* Event viewer
Records system errors and events.
* Computer Management
Changes network interface drivers and other components.
Back to the top
Troubleshooting
The procedure that you use to troubleshoot TCP/IP issues depends on the type of network connection that you are using and the connectivity problem that you are experiencing.
Automated troubleshooting
For most issues that involve Internet connectivity, start by using the Network Diagnostics tool to identify the source of the issue. To use Network Diagnostics, follow these steps:
1. Click Start, and then click Help and Support.
2. Click the link to Use Tools to view your computer information and diagnose problems, and then click Network Diagnostics in the list on the left.
3. When you click Scan your system, Network Diagnostics gathers configuration information and performs automated troubleshooting of the network connection.
4. When the process is completed, look for any items that are marked "FAILED" in red, expand those categories, and then view the additional details about what the testing showed.
You can either use that information to resolve the issue or you can provide the information to a network support professional for help. If you compare the tests that failed with the documentation in the Manual Troubleshooting section later in this article, you may be able to determine the source of the issue. To interpret the results for TCP/IP, expand the Network Adapters section of the results, and then expand the network adapter that failed the testing.
You can also start the Network Diagnostics interface directly by using the following command:
netsh diag gui
Manual troubleshooting
To manually troubleshoot your TCP/IP connectivity, use the following methods in the order that they appear:
Method 1: Use the IPConfig tool to verify the configuration
To use the IPConfig tool to verify the TCP/IP configuration on the computer that is experiencing the problem, click Start, click Run, and then type cmd. You can now use the ipconfig command to determine the host computer configuration information, including the IP address, the subnet mask, and the default gateway.
The /all parameter for IPConfig generates a detailed configuration report for all interfaces, including any remote access adapters. You can redirect IPConfig output to a file to paste the output into other documents. To do this, type:
ipconfig > \folder_name\file_name
The output receives the specified file name and is stored in the specified folder.
You can review the IPConfig output to identify issues that exist in the computer network configuration. For example, if a computer is manually configured with an IP address that duplicates an existing IP address that is already detected, the subnet mask appears as 0.0.0.0.
If your local IP address is returned as 169.254.y.z with a subnet mask of 255.255.0.0, the IP address was assigned by the Automatic Private IP Addressing (APIPA) feature of Windows XP Professional. This assignment means that TCP/IP is configured for automatic configuration, that no DHCP server was found, and that no alternative configuration is specified. This configuration has no default gateway for the interface.
If your local IP address is returned as 0.0.0.0, the DHCP Media Sensing feature override turned on because the network adapter detected its lack of connection to a network, or TCP/IP detected an IP address that duplicates a manually configured IP address.
If you do not identify any issues in the TCP/IP configuration, go to Method 2.
Method 2: Use the Ping tool to test your connectivity
If you do not identify any issues in the TCP/IP configuration, determine whether the computer can connect to other host computers on the TCP/IP network. To do this, use the Ping tool.
The Ping tool helps you verify IP-level connectivity. The ping command sends an ICMP Echo Request message to a destination host. Use Ping whenever you want to verify that a host computer can send IP packets to a destination host. You can also use Ping to isolate network hardware problems and incompatible configurations.
Note If you ran the ipconfig /all command, and the IP configuration appeared, you do not have to ping the loopback address and your own IP address. IPConfig has already performed these tasks to display the configuration. When you troubleshoot, verify that a route exists between the local computer and a network host. To do this, use the following command:
ping IP address
NoteIP address is the IP address of the network host that you want to connect to.
To use the ping command, follow these steps:
1. Ping the loopback address to verify that TCP/IP is installed and correctly configured on the local computer. To do this, type the following command:
ping 127.0.0.1
If the loopback test fails, the IP stack is not responding. This problem may occur if any one or more of the following conditions is true:
* The TCP drivers are corrupted.
* The network adapter is not working.
* Another service is interfering with IP.
2. Ping the IP address of the local computer to verify that the computer was correctly added to the network. If the routing table is correct, this procedure just forwards the packet to the loopback address of 127.0.0.1. To do this, type the following command:
ping IP address of local host
If the loopback test succeeds but you cannot ping the local IP address, there may be an issue with the routing table or with the network adapter driver.
3. Ping the IP address of the default gateway to verify that the default gateway is working and that you can communicate with a local host on the local network. To do this, type the following command:
ping IP address of default gateway
If the ping fails, you may have an issue with the network adapter, the router or gateway device, the cabling, or other connectivity hardware.
4. Ping the IP address of a remote host to verify that you can communicate through a router. To do this, type the following command:
ping IP address of remote host
If the ping fails, the remote host may not be responding, or there may be a problem with the network hardware between computers. To rule out an unresponsive remote host, use Ping again to a different remote host.
5. Ping the host name of a remote host to verify that you can resolve a remote host name. To do this, type the following command:
ping Host name of remote host
Ping uses name resolution to resolve a computer name into an IP address. Therefore, if you successfully ping an IP address but you cannot ping a computer name, there is a problem with host name resolution, not with network connectivity. Verify that DNS server addresses are configured for the computer, either manually in the properties of TCP/IP, or by automatic assignment. If DNS server addresses are listed when you type the ipconfig /all command, try to ping the server addresses to make sure that they are accessible.
If you cannot use Ping successfully at any point, verify the following configurations:
* Make sure that the local computer's IP address is valid and that it is correct on the General tab of the Internet Protocol (TCP/IP) Properties dialog box or when it is used with the Ipconfig tool.
* Make sure that a default gateway is configured and that the link between the host and the default gateway is working. For troubleshooting purposes, make sure that only one default gateway is configured. Although you can configure more than one default gateway, gateways after the first gateway are used only if the IP stack determines that the original gateway is not working. The purpose of troubleshooting is to determine the status of the first configured gateway. Therefore, you can delete all the other gateways to simplify your task.
* Make sure that Internet Protocol security (IPSec) is not turned on. Depending on the IPSec policy, Ping packets may be blocked or may require security. For more information about IPSec, go to Method 7: Verify Internet Protocol security (IPSec).
Important If the remote computer that you are pinging is across a high-delay link such as a satellite link, response may take longer. You can use the -w (wait) parameter to specify a longer timeout period than the default timeout of four seconds.
Method 3: Use the PathPing tool to verify a route
The PathPing tool detects packet loss over multiple-hop paths. Run a PathPing analysis to a remote host to verify that the routers on the way to the destination are operating correctly. To do this, type the following command:
pathping IP address of remote host
Method 4: Use the Arp tool to clear the ARP cache
If you can ping both the loopback address (127.0.0.1) and your IP address but you cannot ping any other IP addresses, use the Arp tool to clear out the Address Resolution Protocol (ARP) cache. To view the cache entries, type any one of the following commands:
arp -a
arp -g
To delete the entries, type the following command:
arp -d IP address
To flush the ARP cache, type the following command:
netsh interface ip delete arpcache
Method 5: Verify the default gateway
The gateway address must be on the same network as the local host. Otherwise, messages from the host computer cannot be forwarded outside the local network. If the gateway address is on the same network as the local host, make sure that the default gateway address is correct. Make sure that the default gateway is a router, not just a host. And make sure that the router is enabled to forward IP datagrams.
Method 6: Use the Tracert tool or the Route tool to verify communications
If the default gateway responds correctly, ping a remote host to make sure that network-to-network communications are working correctly. If communications are not working correctly, use the Tracert tool to trace the path of the destination. For IP routers that are Microsoft Windows 2000-based or Microsoft Windows NT 4.0-based computers, use the Route tool or the Routing and Remote Access snap-in to view the IP routing table. For other IP routers, use the vendor-designated appropriate tool or facility to examine the IP routing table.
Most frequently, you receive the following four error messages when you use Ping during troubleshooting:
TTL Expired in Transit
This error message means that the number of required hops exceeds the Time to Live (TTL). To increase TTL, by use the ping -i command. A routing loop may exist. Use the Tracert command to determine whether misconfigured routers have caused a routing loop.
Destination Host Unreachable
This error message means that no local or remote route exists for a destination host at the sending host or at a router. Troubleshoot the local host or the router's routing table.
Request Timed Out
This error message means that the Echo Reply messages were not received in the designated timeout period. By default, the designated timeout period is four seconds. Use the ping -w command to increase the timeout.
Ping request could not find host
This error message means that the destination host name cannot be resolved. Verify the name and the availability of DNS or WINS servers.
Method 7: Verify Internet Protocol security (Ipsec)
IPSec can improve security on a network, but changing network configurations or troubleshooting problems more difficult. Sometimes, IPSec policies require secured communication on a Windows XP Professional-based computer. These requirements can make it difficult to connect to a remote host. If IPSec is implemented locally, you can turn off the IPSEC Services service in the Services snap-in.
If the difficulties end when you stop the IPSec services, IPSec policies are either blocking the traffic or requiring security for the traffic. Ask the security administrator to modify the IPSec policy.
Method 8: Verify packet filtering
Because of mistakes in packet filtering, address resolution or connectivity may not work. To determine whether packet filtering is the source of a network problem, turn off TCP/IP packet filtering. To do this, follow these steps:
1. Click Start, click Control Panel, click Network and Internet Connections, and then click Network Connections.
2. Right-click the local area connection that you want to modify, and then click Properties.
3. On the General tab, in the This connection uses the following items list, click Internet Protocol (TCP/IP), and then click Properties.
4. Click Advanced, and then click the Options tab.
5. In the Optional Settings dialog box, click TCP/IP Filtering, and then click the Properties tab.
6. Click to clear the Enable TCP/IP Filtering (All adapters) check box, and then click OK.
To ping an address, use its DNS name, its NetBIOS computer name, or its IP address. If the ping succeeds, the packet filtering options may be misconfigured or too restrictive. For example, the filtering can allow the computer to act as a Web server, but, to do this, the filtering may turn off tools such as remote administration. To restore a wider range of permissible filtering options, change the permitted values for the TCP port, the UDP port, and the IP protocol.
Method 9: Verify the connection to a specific server
To determine the cause of connectivity problems when you are trying to connect to a specific server through NetBIOS-based connections, use the nbtstat -n command on the server to determine what name the server registered on the network.
The nbtstat -n output command lists several names that the computer has registered. The list will include a name that looks similar to the computer's name that is configured on the Computer Name tab under System in Control Panel. If not, try one of the other unique names that the nbtstat command displays.
The Nbtstat tool can also display the cached entries for remote computers from #PRE entries in the Lmhosts file or from recently resolved names. If the name that the remote computers are using for the server is the same, and the other computers are on a remote subnet, make sure that the other computers have the computer's name-to-address mapping in their Lmhosts files or WINS servers.
Method 10: Verify remote connections
To determine why a TCP/IP connection to a remote computer stops responding, use the netstat -a command to show the status of all activity for TCP and UDP ports on the local computer.
Typically, a good TCP connection shows 0 bytes in the Sent and Received queues. If data is blocked in either queue or the state of the queues is irregular, the connection may be faulty. If data is not blocked, and the state of the queues is typical, you may be experiencing network or program delay.
Method 11: Use the Route tool to examine the routing table
For two hosts to exchange IP datagrams, both hosts must have a route to each other, or they must use default gateways that have a route. To view the routing table on a Windows XP-based host, type the following command:
route print
Method 12: Use the Tracert tool to examine paths
Tracert sends ICMP Echo Request messages that have incrementally higher values in the IP header TTL field to determine the path from one host to another through a network. Then Tracert analyzes the ICMP messages that are returned. With Tracert, you can track the path from router to router for up to 30 hops. If a router has failed, or the packet is routed into a loop, Tracert reveals the problem. After you locate the problem router, you can contact the router administrator if the router is offsite, or you can restore the router to fully functional status if the router is under your control.
Method 13: Troubleshoot gateways
If you receive the following error message during configuration, determine whether the default gateway is located on the same logical network as the computer's network adapter:
Your default gateway does not belong to one of the configured interfaces
Compare the network ID part of the default gateway IP address with the network IDs of the computer's network adapters. Specifically, verify that the bitwise logical AND of the IP address and the subnet mask equals the bitwise logical AND of the default gateway and the subnet mask.
For example, a computer that has a single network adapter that is configured with an IP address of 172.16.27.139 and a subnet mask of 255.255.0.0 must use a default gateway of the form 172.16.y.z. The network ID for this IP interface is 172.16.0.0.
Additional resources
The following resources contain additional information about how to troubleshoot Microsoft TCP/IP:
See the "Configuring TCP/IP" topic in the documentation for the Microsoft Windows XP Professional Resource Kit.
See "Introduction to TCP/IP" in the TCP/IP Core Networking Guide of the Microsoft Windows 2000 Server Resource Kit for general information about the TCP/IP protocol suite.
See "Unicast Routing Overview" in the Internetworking Guide of the Microsoft Windows 2000 Server Resource Kit for more information about routing principles.
See "TCP/IP Troubleshooting" in the TCP/IP Core Networking Guide of the Microsoft Windows 2000 Server Resource Kit for more information about IP packet filtering.
Diposting oleh pindyana di 21.08 0 komentar
Selasa, 11 Agustus 2009
SISTEM KODE DALAM TCP/IP
0 = Sukses
1 = Operasi tidak diizinkan
2 = Tidak ada file atau direktori
3 = Tidak ada proses
4 = terputus sistem panggilan
5 = Input / output error
6 = Tidak ada perangkat atau alamat
7 = Argumen terlalu panjang daftar
8 = Exec format error
9 = Buruk file keterangan
10 = Tidak ada anak proses
11 = Resource sementara tidak tersedia
12 = Tidak dapat mengalokasikan memori
13 = Izin ditolak
14 = Buruk alamat
15 = perangkat Blokir diperlukan
16 = Device atau sumberdaya sibuk
17 = File sudah ada
18 = Invalid cross-device link
19 = Tidak ada perangkat
20 = Tidak direktori
21 = Apakah direktori
22 = tidak valid argumen
23 = Terlalu banyak membuka file dalam sistem
24 = Terlalu banyak membuka file
25 = Tidak Patut ioctl untuk perangkat
26 = Teks file sibuk
27 = File terlalu besar
28 = Tidak ada ruang kiri pada perangkat
29 = Illegal mencari
30 = Read-only file system
31 = Terlalu banyak link
32 = Broken pipe
33 = Numerical argumen dari domain
34 = Numerical hasil dari berbagai
35 Sumber = impas dihindari
36 = nama file terlalu panjang
37 = Tidak ada kunci yang tersedia
38 = Fungsi tidak dilaksanakan
39 = Direktori tidak kosong
40 = Terlalu banyak tingkat simbolis link
41 = Kesalahan tidak diketahui 41
42 = Tidak ada pesan yang dikehendaki jenis
43 = Identifier dihapus
44 = nomor saluran keluar dari jangkauan
Level 2 = 45 tidak disinkronkan
Level 3 = 46 dihentikan
Level 3 = 47 ulang
Nomor 48 = Link dari berbagai
49 = Protocol driver tidak terpasang
50 = Tidak ada struktur CSI tersedia
Level 2 = 51 dihentikan
52 = tidak valid tukar
53 = tidak valid meminta keterangan
54 = Exchange penuh
55 = Tidak ada anode
56 = tidak valid permintaan kode
57 = tidak valid slot
58 = 58 kesalahan yang tidak diketahui
59 = Buruk font format file
60 = Device bukan streaming
61 = Tidak ada data tersedia
62 = Timer berakhir
63 = Keluar dari aliran daya
64 = Mesin tidak pada jaringan
65 = Paket tidak terpasang
66 = Objek adalah jauh
67 = Link telah severed
68 = Advertise kesalahan
69 = Srmount kesalahan
70 = Komunikasi kesalahan pada mengirim
71 = Protokol kesalahan
72 = Multihop berusaha
73 = RFS spesifik kesalahan
74 = Buruk pesan
75 = Nilai terlalu besar untuk jenis data yang ditetapkan
76 = Nama tidak unik pada jaringan
77 = File keterangan buruk di negara
= 78 jauh berubah alamat
79 = Tidak bisa mengakses shared library yang dibutuhkan
80 = Mengakses shared library yang rusak
= 81. Lib bagian dalam a.out rusak
82 = Mencoba terlalu banyak link dalam shared library
83 = Cannot exec a shared library secara langsung
84 = tidak valid atau tidak lengkap atau multibyte karakter lebar
85 = terputus sistem harus memanggil ulang
86 = Streaming pipa kesalahan
87 = Terlalu banyak pengguna
88 = Socket operasi di non-socket
= 89 Tujuan alamat diperlukan
90 = Pesan terlalu panjang
91 = Protocol salah ketik untuk socket
92 = Protokol tidak tersedia
93 = Protokol tidak didukung
94 = Socket jenis tidak didukung
95 = Operasi tidak didukung
96 = Protokol keluarga tidak didukung
97 = Alamat keluarga tidak didukung oleh protokol
98 = Alamat sudah digunakan
99 = Tidak bisa menetapkan minta alamat
100 = Jaringan Down
101 = Network unreachable
102 = Jaringan jatuh pada sambungan ulang
103 = Software disebabkan sambungan batalkan
104 = Sambungan ulang oleh rekan
105 buffer = Tidak ada ruang yang tersedia
106 = Transport endpoint sudah terhubung
107 = Transport endpoint tidak tersambung
108 = Tidak dapat mengirim setelah transportasi endpoint shutdown
109 = Terlalu banyak referensi: tidak dapat mengawinkan
110 Connection timed out =
111 = Sambungan ditolak
112 = Host tidak aktif
113 = Tidak ada rute ke host
114 = Operasi sudah berlangsung
115 = Operasi sekarang sedang berlangsung
116 = file NFS kebayuan menangani
117 = Struktur kebutuhan pembersihan
118 = Bukan jenis file bernama XENIX
119 = Tidak ada XENIX semaphores tersedia
120 = Apakah jenis file yang bernama
121 = Remote I / O error
122 = Disk melebihi kuota
123 = Tidak ada media ditemukan
124 = Wrong jenis media
Diposting oleh pindyana di 00.11 0 komentar
Senin, 03 Agustus 2009
Topologi Jaringan LAN (Local Area Network)
Topologi Jaringan LAN (Local Area Network)
anas
* Home
Syndication
* RSS for Posts
* Atom
* RSS for Comments
*
Email Notifications
GoEnter a valid email
Recent Posts
* Mugi Priangan goes to UNPAD, Bandung
* Rokok mencerminkan karakter seseorang
* Topologi Jaringan LAN (Local Area Network)
* Pengertian Jaringan komputer LAN
Tags
* Mugi
* Pengertian lan
* Rokok
* Topologi Jaringan
View more
Archives
* March 2009 (1)
* February 2009 (3)
Ada banyak pengertian tentang Topologi Jaringan LAN ini, tapi saya disini mendifenisikan bahwa Topologi Jaringan adalah susunan lintasan aliran data didalam jaringan yang secara fisik mengswitchungkan simpul yang satu dengan simpul lainnya. Berikut ini adalah beberapa topologi jaringan yang ada dan dipakai hingga saat ini, yaitu:
Topologi Star
Beberapa simpul/node yang diswitchungkan dengan simpul pusat/host, yang membentuk jaringan fisik seperti bintang, semua komunikasi ditangani langsung dan dikelola oleh host yang berupa mainframe komputer seperti Switch hub.
Topologi star digunakan dalam jaringan yang padat, ketika endpoint dapat dicapai langsung dari lokasi pusat, kebutuhan untuk perluasan jaringan, dan membutuhkan kehandalan yang tinggi. Topologi ini merupakan susunan yang menggunakan lebih banyak kabel daripada bus dan karena semua komputer dan perangkat terhubung ke central point. Jadi bila ada salah satu komputer atau perangkat yang mengalami kerusakan maka tidak akan mempengaruhi yang jaringan yang lainnya.
berikut ini gambar topologi star sebagai gambaran.
Topologi Hierarkis
Berbentuk seperti pohon bercabang yang terditi dari komputer induk (host) yang diswitchungkan dengan simpul atau node lain secara berjenjang, jenjang yang lebih tinggi berfungsi sebagai pengetur kerja jenjang dibawahnya, biasanya topologi ini digunakan oleh perusahaan besar atau lembaga besar yang mempunyai beberapa cabang daerah, sehingga data dari pusat bisa didistribusikan ke cabang atau sebaliknya.
berikut ini gambar topologi Hierarkis sebagai gambaran.
Topologi Bus
Beberapa simpul/node diswitchungkan dengan jalur data (bus). Masing2 node dapat melakukan tugas-tugas dan operasi yang berbeda namun semua mempunyai hierarki yang sama.
Topologi ini biasanya menggunakan kabel Coaxial, yang sekarang sudah sangat jarang digunakan atau di implementasikan.
berikut ini gambar topologi Bus sebagai gambaran.
Topologi Ring
Di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat- alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan. Kelemahan dari topologi ini adalah setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu. Keunggulan topologi Ring adalah tidak terjadinya collision atau tabrakan pengiriman data seperti pada topologi Bus, karena hanya satu node dapat mengirimkan data pada suatu saat, dan yang lainnya menggu hingga pengiriman data selesai.
Diposting oleh pindyana di 22.08 0 komentar
layanan brwoser
10 Browser Internet Terbaik
1. Firefox
Mozilla Firefox (aslinya bernama Phoenix dan kemudian untuk sesaat dikenal sebagai Mozilla Firebird) adalah penjelajah web antar-platform gratis yang dikembangkan oleh Yayasan Mozilla dan ratusan sukarelawan.
Versi 3.0 dirilis pada 17 Juni 2008.
Situs : http://www.mozilla.com/firefox/
2. Google Chrome
Google Chrome adalah sebuah penjelajah web sumber terbuka yang dikembangkan oleh Google dengan menggunakan mesin rendering WebKit.
Proyek sumber terbukanya sendiri dinamakan Chromium.
Situs : http://www.google.com/chrome
3. Internet Explorer
Internet Explorer, disingkat IE atau MSIE, adalah sebuah browser web proprieter yang gratis dari Microsoft.
Situs : http://www.microsoft.com/windows/products/winfamily/ie/default.mspx
4. Opera
Opera adalah penjelajah web dan paket perangkat lunak Internet antar-platform.
Opera terdiri dari kumpulan perangkat lunak untuk Internet seperti penjelajah web, serta perangkat lunak untuk membaca dan mengirim surat elektronik.
Situs : http://www.opera.com/download/
5. Safari
Safari adalah sebuah penjelajah web buatan Apple Inc. yang awalnya ditujukan khusus bagi sistem operasi Mac OS.
Safari dibundel bersama Mac OS X dan merupakan penjelajah web default di sistem operasi tersebut sejak Mac OS X v10.3.
Situs : http://www.apple.com/safari/download/
6. Maxthon
Maxthon adalah browser yang menggunakan engine milik IE, Trident, dan 100% kompatibel dengan IE, ditambah dengan berbagai fitur yang tidak dimiliki oleh IE.
Situs : http://www.maxthon.com/
7. Flock
Flock adalah sebuah penjelajah web yang berspesialisasi pada penyediaan fitur jaringan sosial dan fitur Web 2.0 lain pada tampilan antarmukanya.
Browser ini dibuat menggunakan codebase Mozilla’s Firefox Pada tanggal 16 Juni 2008, Flock 2 yang menggunakan Mozilla Firefox 3 sebagai basisnya, diluncurkan dengan status open beta.
Situs : http://flock.com/
8. Avant Browser
Avant Browser adalah browser yang cepat, stabil, user-friendly, dan merupakan multiwindow browser.
Memang engine yang dipakai adalah engine IE. Akan tetapi Avant Browser memiliki kelebihan dibandingkan IE.
Situs : http://www.avantbrowser.com/download.html
9. Deepnet Explorer
Deepnet Explorer adalah sebuah penjelajah web, Deepnet Explorer sudah mendukung fitur tab browsing untuk halaman multiple
Situs : http://www.deepnetexplorer.com/
10. PhaseOut
PhaseOut adalah internet browser yang memungkinkan beberapa pencarian dengan mesin pencari utama hanya dengan satu klik.
Situs : http://www.phaseout.net/
Diposting oleh pindyana di 22.03 0 komentar
Perangkat Keras Untuk Mengakses Internet
Perangkat Keras Untuk Mengakses Internet
A. GAMBARAN UMUM
Secara umum ada dua (2) cara untuk dapat tersambung ke Internet, yaitu melalui sambungan perorangan dan melalui sambungan perkantoran. Sambungan perorangan (home user) biasanya digunakan di rumah atau kantor menggunakan satu buah komputer saja. Sambungan perkantoran/kampus (corporate user) biasanya berupa sekumpulan komputer yang terkait dalam sebuah jaringan lokal (biasa di sebut Local Area
Network/LAN) yang tersambung pada kecepatan tinggi ke Internet. Dari sisi peralatan, konfigurasi sambungan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Komputer – modem – Internet.
2. Banyak Komputer – Router – Modem – Internet.
Untuk lebih jelasnya, ada baiknya kita lihat gambar berikut.
Pada sambungan perorangan ke Internet ada beberapa alternatif teknologi sambungan yang banyak digunakan di Indonesia, beberapa di antaranya adalah seperti berikut
● Menggunakan modem dial-up. Pada teknik dial-up, modem dipasang di komputer, baik di dalam maupun di luar kotak komputer. Melalui komputer tersebut, kita dapat menelepon tempat akses Internet.
● Menggunakan handphone. Dengan semakin maraknya penggunaan handphone di Indonesia, Internet melalui handphone juga semakin marak. Hampir semua operator selular di Indonesia memberikan akses Internet sebagai layanan tambahan di jaringan selular mereka. Secara umum ada dua (2) teknologi, yaitu, GPRS dan 3G.
● Menggunakan Wireless, atau WiFi, atau HotSpot. Pada saat ini kebanyakan laptop yang di jual di pasaran telah mempunyai peralatan Wireless Internet atau lebih di kenal WiFi. Dengan peralatan WiFi yang ada kita dapat langsung terhubung ke jaringan Interent di tempat-tempat yang tersedia akses WiFi atau dikenal sebagai
HotSpot.
Beberapa ciri khas sambungan perorangan ke Internet, yaitu,
● Hanya ada satu buah komputer yang tersambung.
● Tidak beroperasi 24 jam penuh dalam satu hari.
● Teknik akses ini relatif mahal harganya, terutama untuk membayar pulsa
Pada sambungan perkantoran, WARNET, atau sekolah ke Internet ada beberapa alternatif teknologi sambungan yang banyak digunakan di Indonesia, beberapa diantaranya adalah,
● Menggunakan modem ADSL atau Speedy.
● Menggunakan Wireless Internet.
● Menggunakan Satelit atau VSAT.
Beberapa ciri khas sambungan perkantoran, WARNET atau sekolah, yaitu,
● Banyak komputer tersambung sekaligus ke sebuah sambungan Internet.
● Proses pemakaian bersama satu sambungan Internet bagi banyak komputer
biasanya di bantu menggunakan router.
● Sebagian sambungan beroperasi 24 jam sehari.
B. NOTASI KECEPATAN DATA
Kecepatan pengirim data di media komunikasi biasanya di tulis dalam jumlah bit yang dikirim per detik, atau biasa di sebut “bit per second” atau “bps”. Notasi kecepatan dalam bps sering kita dapati pada peralatan jaringan, seperti modem, Ethernet dll.Beberapa notasi yang sering digunakan
1000 bit/detik = 1 kilo bps = 1 Kbps
1000000 bit/detik = 1 mega bps = 1 Mbps
100000000 bit/detik = 1 giga bps = 1 Gbps
Notasi lain yang sering digunakan untuk mengukur kecepatan transfer data biasanya ditulis dalam jumlah Byte per detik, atau biasanya di sebut “Byte per second” atau “Bps”. Perhatikan pada Byte digunakan huruf besar. Hubungan antara bit dengan Byte adalah
1 Byte = 8 bit
hubungan berikut biasanya digunakan antara Byte dengan bit
1 Kbps = 8 Kbps
1 Mbps = 8 Mbps
Notasi Bps, KBps atau MBps sering kita dapati pada saat kita melakukan evaluasi proses pengiriman data atau pengiriman file/berkas dari jaringan atau Internet.
C. MODEM
Modem (singkatan dari modulator-demodulator) adalah alat yang akan memasukan (memodulasi) informasi digital (berisi bit “1” dan “0”) ke sinyal pembawa yang sifatnya analog (pada kecepatan rendah berbentuk sinyal suara), dan juga mengambil informasi yang di kirim dari sinyal pembawa. Tujuan utama modem adalah untuk membuat sinyalyang dapat dengan mudah di kirimkan di bagian pengirim dan dengan mudah di ubah menjadi sinyal digital lagi di bagian penerima. Modem dapat digunakan pada semua jenis peralatan pengirim sinyal analog, mulai dari dioda, kabel hingga radio.
Contoh yang paling banyak digunakan adalah modem untuk kanal suara yang akan mengubah sinyal digital “1” dan “0” dari komputer menjadi suara yang dapat dikirimkan melalui jaringan telepon. Di sisi penerima suara dari telepon yang di terima akan di ubah kembali menjadi data digital yang di teruskan ke komputer melalui kabel serial, USB atau Ethernet. Modem biasanya di klasifikasikan berdasarkan jumlah data yang dapat dikirim pada satu waktu, biasanya di ukur dalam satuan bit per detik, atau “bps”. Berbagai modem yang cepat yang banyak digunakan oleh pengguna Internet pada hari ini terutama di kota-kota besar di Indonesia adalah modem kabel (contoh melalui fastnet) dan
modem ADSL (contoh melalui Speedy Telkom). Penggunaan modem radio kecepatan tinggi juga cukup marak di Indonesia terutama dengan di kembangkannya teknologi “Wajanbolic e-goen” dan teknologi RT/RW-net.
Di sisi operator telekomunikasi dan Internet, banyak digunakan modem gelombang mikro (microwave) yang dapat mengirimkan data pada kecepatan ratusan juga bit per detik. Dan teknologi yang paling banyak digunakan untuk jarak jauh adalah menggunakan kabel fiber optik termasuk untuk sambungan antar negara dan benua melalui kabel laut. Model optik dapat digunakan untuk mengirimkan data melalui kabel fiber optik. Modem optik dapat mengirimkan data pada kecepatan sekitar 10^9 bit per detik.
Beberapa tampilan modem yang banyak digunakan di Indonesia di perlihatkan pada beberapa gambar berikut ini.
Tampak pada gambar adalah modem internal komputer yang dapat di pasang ke slot yang ada di komputer. Modem jenis ini biasanya digunakan untuk kabel telepon dan harganya relatif murah. Tampak pada ujung modem biasanya terdapat tempat untuk memasukankabel telepon, biasanya terdapat dua (2) buah tempat kabel telepon supaya bisa di paralel ke pesawat telepon biasa. Pada gambar yang lain di perlihatkan pada saat kita memasukan kabel telepon ke modem internal tersebut.
Perangkat lunak yang ada di komputer umumnya telah siap mendukung penggunaan modem internal ini. Jadi kita tidak perlu di tambahkan perangkat lunak tambahan. Jenis modem untuk telepon ini biasanya bekerja pada kecepatan maksimum sekitar 56kbps, dengan kondisi jaringan telepon yang ada di Indonesia kecepatan rata-rata yang dapat di
capai sekitar kitar 30kbps saja.
Jenis modem lain yang banyak digunakan untuk mengakses Internet mengunakan kabel selular adalah modem 3G. Modem 3G dapat berupa handphone, atau berupa USB seperti flashdisk.
Biasanya kita akan membutuhkan perangkat lunak tambahan untuk menggunakan modem 3G di komputer. Kecepatan akses Internet yang dapat di peroleh menggunakan modem 3G sangat tergantung pada lokasi tower selular yang mendukung akses 3G.
Untuk lokasi yang dekat sekitar 100-200 meter dari tower operator selular 3G, kita mungkin akan memperoleh akses Internet sekitar 1-2 Mbps. Untuk lokasi di luar kota atau daerah yang jauh dari tower operator selular 3G kemungkinan kita akan memperoleh kecepatan cukup pelan sekitar 9,6-20 Kbps.
Jenis modem yang semakin banyak digunakan di Indonesia adalah modem ADSL, atau lebih sering di kenal sebagai modem Speedy Telkom. Sebetulnya modem ADSL yang banyak di pasaran tidak murni modem seperti modem internal yang di jelaskan di atas. Modem ADSL yang banyak di Indonesia merupakan gabungan dengan router di dalamnya.
Sebetulnya lebih tepat di sebut router ADSL, tapi kebanyakan orang tetap menyebutnya modem ADSL.
Komputer akan tersambung ke modem ADSL biasanya melalui kabel jaringan lokal atau kabel Ethernet. Tidak ada perangkat lunak khusus yang di perlukan untuk menyambungkan komputer ke modem ADSL tersebut. Beberapa modem ADSL telah menyiapkan tempat memasukan kabel jaringan Ethernet untuk sampai empat (4) komputer sekaligus.
Kecepatan maksimum yang dapat digunakan pada generasi terakhir modem ADSL menggunakan teknologi ADSL 2+ adalah sekitar 15Mbps untuk jarak antara rumah ke sentral telepon sekitar 1.5 km. Pada saat ini, Speedy Telkom di banyak tempat di Indonesia.
Diposting oleh pindyana di 21.07 0 komentar